1381 PENGAWAS TPS SE-KABUPATEN PESAWARAN DILANTIK HARI INI DAN SIAP AWASI PEMILU 2024
|
Pesawaran - Sebanyak 1381 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-Kabupaten Pesawaran telah resmi dilantik pada hari Senin, (22/01).
Kegiatan pelantikan dan sumpah janji dilaksanakan di Kecamatan masing-masing. Dengan begitu Pengawas TPS telah siap untuk melaksanakan tugas pengawasan tahapan Pemilu tahun 2024 di Bumi Andan jejama.
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Kabupaten Pesawaran Fatihunnajah, mengucapkan selamat atas dilantiknya Pengawas TPS se-Kabupaten Pesawaran.
"Saya ucapkan selamat kepada 1381 Pengawas TPS (PTPS) se Kabupaten Pesawaran," ujar Fatih.
Selain itu, lanjut Fatih, menjadi Pengawas TPS merupakan pekerjaan yang sangat mulia karena mereka menjadi ujung tombak dalam mengawasi tahapan Pemilu.
"Pengawas TPS merupakan ujung tombak pengawas Pemilu yang mengawasi tahapan Pemilu di tingkat TPS, karena mereka berperan sebagai mata dan telinga Bawaslu. Mulai dari distribusi logistik dari Desa ke TPS, pemungutan dan penghitungan suara, sampai dengan distribusi pengembalian logistik dari TPS sampai ke tingkat Kecamatan," sambungnya.
Fatih juga berpesan kepada Pengawas TPS untuk menjalankan tugas pengawasan secara maksimal dan bekerja sesuai dengan aturan.
"Kepada seluruh Pengawas TPS agar dapat bekerja secara maksimal dan tegak lurus pada aturan yang ada," tegas Fatih.
Ditempat yang berbeda, Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi, Pendidikan dan Pelatihan Pajril Fatra mengungkapkan, mulai dari hari ini hingga satu bulan kedepan diharapkan menjaga semangat dalam menjalankan tugas pengawasan.
“Mulai hari ini hingga satu bulan kedepan, terdapat tahapan yang urgent yaitu masa tenang, distribusi logistik sampai dengan pemungutan dan penghitungan suara di TPS, maka dari itu saya berharap Pengawas TPS untuk selalu menjaga semangat untuk menjalankan tugas pengawasan,” tutur Fatra.
Fatra menambahkan, tidak kalah penting menjaga integritas dan netralitas, demi terciptanya Pemilu yang bersih dan damai.
“Setelah dilantik, Pengawas TPS juga diharapkan untuk menjaga kode etik sebagai Penyelenggaran Pemilu, sebab seperti di era digitalisasi seperti saat ini, bahwa tidak dibenarkan me-like atau komen apalagi mengunggah konten di media sosial yang bersifat ajakan untuk memilih Peserta Pemilu atau Calon tertentu,” sambungnya.
“Terkait media sosial, walau bukan menjadi kriteria khusus dalam rekrutmen Pengawas TPS, namun Pengawas TPS diharapkan untuk melek teknologi, sehingga bisa mendapatkan dan menyebarluaskan informasi terkait pengawasan Pemilu, dengan cara mem-follow akun resmi Bawaslu, mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten hingga tingkat Kecamatan” ungkap Fatra.
